Puncak hujan meteor akan terjadi di atas langit Indonesia dan China sebelum fajar esok.
Teka-teki tentang ledakan besar di Bone, Sulawesi Selatan, 8 Oktober lalu terjawab. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyimpulkan bahwa ledakan keras di Bone, Sulawesi Selatan, disebabkan jatuhnya meteorit besar jenis asteroid berukuran sekitar 10 meter.
Meteor itu meldak di atas permukaan bumi dengan kekuatan setara 50.000 ton bahan peledak TNT.
Kepala Kepolisian Resor Bone, Ajun Komisaris Besar Polisi Zarialdi mengatakan, kesimpulan LAPAN menjawab misteri ledakan yang terjadi di langit Bone.
"Saya bersyukur dengan terjawabnya penyebab ledakan itu,” Zarialdi kepada VIVAnews, yang dihubungi dari Makassar, Kamis, 29 Oktober 2009.
Bagaimana tidak, kata dia, terhitung sekitar 19 hari, yakni sejak kejadian 8 Oktober hingga terungkapnya penyebab ledakan tanggal 27 Oktober, masyarakat terus mempertanyakan soal ledakan itu.
Sebagai aparat kepolisian, Zarialdi bingung harus menjelaskan apa kepada masyarakat.
Sebab, semua orang hanya mendengar suara, namun ketika mencari bukti-bukti di 27 kecamatan, bukti tersebut tidak ditemukan.
"Kita sudah menyisir di 27 kecamatan serta berkordinasi dengan BMG ketika itu, tapi hasilnya nihil," tambah dia.
Mengetahui meteor di Bone bisa menyebabkan kawah sedalam 15 meter jika meledak di permukaan bumi, Zarialdi mengaku ngeri.
"Saya ngeri membayangkan kalau ledakan itu terjadi di bumi," kata dia.
Seperti diketahui, ledakan benda langit itu terjadi sekitar pukul 11.00 Wita di Kabupaten Bone. Peristiwa itu memunculkan banyak spekulasi tentang sumber ledakan, yakni karena gempa, batu meteor, pesawat jatuh hingga pesawat Sukhoi yang sedang latihan rutin.
No comments:
Post a Comment