Apalagi, perbandingan luas area lautan lebih besar dari daratan.
Benda-benda langit yang jatuh ke bumi atau meteor kerap jatuh di wilayah tanah kosong. Bahkan meteor sering kali jatuh menghujam tanah kosong tak berpenghuni atau langsung jatuh ke laut.
"Iya, memang itu probabilitas jatuhnya demikian," kata Peneliti Utama Astronomi-Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, kepada VIVAnews.
Menurut dia, secara keseluruhan, daerah atau wilayah yang menghampar di permukaan bumi ini didominasi oleh lautan. Apalagi, perbandingan luas area lautan lebih besar dari daratan.
"Jadi, kemungkinan besarnya akan jatuh di lautan," ujar peneliti yang akrab disapa Djamaluddin ini.
Peneliti lulusan Kyoto University, Jepang, ini mengatakan selain sering jatuh di laut, meteor juga lebih sering menghantam tanah kosong. Alasannya, karena tanah yang dihuni manusia jumlahnya lebih sedikit daripada area kosong.
"Luas permukaan bumi yang ada penghuninya seperti di desa, kota, dan lain-lain itu, lebih kecil dibandingkan dengan wilayah yang tidak berpenghuni," ujar dia.
Salah satu contoh adalah 'meteor Bone' yang jatuh di perairan laut Bone, Sulawesi Selatan. Meski terdengar suara ledakan sangat keras, bahkan hingga 50 kilo ton bahan pembuat bom TNT, meteor berukuran sekitar 10 meter itu terjun ke laut.
No comments:
Post a Comment